Jumat, 01 Agustus 2008

Tugas ke-5

  1. Informasi tentang motivasi, frustasi, dan konflik.
  • Motivasi :

    Dapat didefenisi bahwa pada dasarnya motivasi mempunyai pengertian, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.

    Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan, namun dalam penerapannya nanti, penggunaan masing-masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap karyawan. Sesuai kebutuhan dan keinginan masing-masing.

    Maslow mengatakan bahwa hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang memotivasi perilaku manusia. Teori Maslow ini menekankan pada dua pemikiran pokok :[iii]

    1. Manusia mempunyai banyak kebutuhan, tetapi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi yang mempengaruhi perilaku manusia

    2. Kebutuhan manusi di kelompokkan kedalam hirarki menurut kepentingannya bila suatu kebutuhan dipenuhi maka kebutuhan lainnya lebih tinggi muncul untuk dipuaskan.
  • Frustasi :

    Frustasi bisa dibayangkan sebagai kekecewaan yang membisul, ingin selalu meledak entah dalam bentuk apa saja menurut yang bisa. Asalnya ialah mempunyai kehendak, cita-cita atau kemauan yang terhalang, tak tercapai atau kandas ditengah jalan (dalam bahasa Jogjanya KAGOL). Dengan adanya itu maka ia kecewa dan untuk kompensasinya atau imbalannya, ia lalu berbuat atau bersikap agresif atau berbuat nekat (Kadang-kadang).

  • Konflik :

Konflik di sini mengandung arti oposisi atau berlawanan. Konflik-diri adalah keadaan batin di mana orang merasa adanya pertentangan, gap atau ketidakharmonisan antara apa yang diinginkan dengan apa yang terjadi; antara harapan dan kenyataan; antara idealita dan realita. Kalau pinjam istilahnya Chris Moxey dari BBC Health, konflik itu pokoknya ada tension (ketegangan), terlepas itu ada real pressure atau tidak.

2. Pengertian Kepribadian dan Cara mengukurnya :

Kepribadian adalah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi juga sesuatu yang terbuka terhadap dunia sekitarnya. Dalam kepribadian selalu termuat pula elemen etis dan moral, yakni suatu perasaan keharusan pada manusia untuk berlaku susila. Hal ini tidak terlepas dari pandangan hidup yang terdapat di Asia, bahwa manusia merupakan sebagian dari kosmos atau makhluk Tuhan, yang pada hakikatnya Tuhanlah yang akan menentukan sikap dan nasib manusia.

Gordon W. Allport (1937) memberikan definisi kepribadian sebagai berikut :
Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustment to his environment.
Kepribadian ialah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya”.

MENGUKUR KEPRIBADIAN
Cara mengukur.menyelidiki kepribadian ada bermacam-macam antara lain:
1) Observasi
Menilai kepribadian dengan observasi yaitu dengan cara mengamati/memperhatikan langsung tingkah laku serta kegiatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan terutama sikapnya, caranya, bicara, kerja dan juga hasilnya.
2) Wawancara (interview)
Menilai kepribadian dengan wawancara, berarti mengadakan tatap muka dan berbicara dari hati-hati dengan orang yang dinilai.
3) Inventory
Inventory adalah sejenis kuesiner (pertanyaan tertulis) yang harus dijawab oleh responden secara ringkas, biasanya mengisi kolom jawaban dengan tanda cek.
4) Teknik Proyektif
Cara lain mengukur/menilai kepribadian dengan menggunakan teknik proyektif. Si anak/orang yang dinilai akan memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya.
5) Biografi dan Autobiografi
Riwayat hidup yang ditulis orang lain (biografi) dan ditulis sendiri (autobiografi) dapat juga digunakan untuk menilai kepribadian
6) Catatan Harian
Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian kepribadian seseorang.

3. Interaksi sosial :

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

4. Normalitas seseorang di dalam lingkup anda dapat ditandai dengan :

  • Persepsi yang efisien terhadap kenyataan yang dihadapi
  • Mengenal dirinya sendiri
  • Mempu mengendalikan perilaku
  • Memiliki harga dirinya sendiri
  • Mampu mengendalikan perilaku
  • Memiliki harga diri dan dapat diterima oleh lingkungan
  • Mampu memberi perhatian kepada orang lain
  • Produktif
  • Aktif
  • Mampu mengendalikan emosi
  • Menerima kegagalan sebagai wujud keberhasilan
  • Tidak mudah menyerah
  • Dapat mengontol kehendak yang diinginkannya
  • Mengakui kesalahannya
  • Menerima kehidupan ini dengan ikhlas
  • Mampu berinteraksi sosial dengan masyarakat atau orang disekelillingnya

Senin, 28 Juli 2008

Tugas ke 4

  • Masa remaja ini merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan. Masa ini dikenal sebagai suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah dimana individu mencari identitas, usia yang menakutkan, masa ketidak jelasan dan masa ambang dewasa. Contohnya dapat dilihat seringnya terjadi tauran antar pelajar bahkan belakang ini hangat dikabarkan di media massa telah terjadinya tauran antara mahasiswa padahal itu masih dalam satu universitas hanya berbeda fakultas saja, semua itu akibat gejolak jiwa yang menggebu-gebu, rasa egoisme yang tinggi dan tidak dapat mengendalikan emosinya sendiri. Emosi itu timbul akibat ketidak puasan terhadap apa yang ia inginkan dan ketidak tercapaiannya kepada apa yang ia tujukan.

  • Belakangan ini hangat diberitakan terjadinya kekerasan di kalangan remaja putri (geng Nero), kenapa hal ini bisa terjadi ?
Jika dilihat masa perkembangannya perempuan pada umumnya itu lebih cepat masa perkemangannya mencapai kedewasaan dibandungkan dengan laki-laki. Mungkin sering terjadinya kekerasan dikalangan remaja putri itu diakibatkan karena rasa tersaingi. Seperti geng Nero dimana anggotanya itu dalam segi fisik, model , IQ, bahkan asmara mereka tidak mau tersaingi oleh remaja putri lain jadi dapat disimpulkan kekerasan yang terjadi dalam geng tersebut akibat dari rasa tidak mau tersaingi oleh orang lain dan merekalah yang harus lebih baik dari yang lain, semua itu jug aterjadi karena rasa egoisme yang tinggi.

Tugas ke 4

Tugas ke 3

  1. Hubungan stress (psikologis) dengan sakit pada organ lambung (maag).

Stres adalah sebuah respon alami dari tubuh dan jiwa kita ketika mengalami tekanan dari lingkungan. Dampak dari stres pun beraneka ragam, dapat mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik namun juga ada dampak positifnya (eustress). Berikut adalah dampak-dampak stres yang sebaiknya Anda tahu.

Menimbulkan gangguan lambung seperti sakit maagmaag.
Sakit maagmaag muncul karena produksi asam lambung berlebih. Nah, saat Anda stres, tubuh akan memroduksi asam lambung dalam jumlah di atas normal dan juga mengikis lapisan lambung atau mukosa, yang pada akhirnya menimbulkan rasa perih, yang kita kenal sebagai sakit maag.

Untuk itu, jauhi gaya hidup yang dapat memicu timbulnya stres. Bangunlah lebih pagi agar tidak terburu-buru ke kantor atau terkena macet, berolahragalah secara teratur, jauhi rokok dan alkohol serta selalu berpikir secara positif !


2. Fungsi Hemisparium Cerebri Kanan

Otak kanan adalah otak emosional (EQ) memberikan kemampuan berpikir acak, holistik, intuitiv dan kreatif. Fungsi otak kanan ini yang menjadikan kita mampu membaca cepat dan menghafal cepat. Dengan menggunakan fungsi otak kanan yang kreatif akan menjadikan persoalan yang semula sulit menjadi lebih sederhana.Dengan otak kanan kita akan menyukai seni, warna, fun, music, film dan kreatifitas.

Nah, istilah nggak pakai mikir ini, sebenarnya istilah lain dari menggunakan "terlalu banyak" fungsi otak kanan kita. Yang mana itu berfungsi untuk emosi kita, imajinasi, kreativitas, ritme, rasa, dll sejenisnya.

Kalau kebanyakan pakai otak kanannya, memang membuat orang jadi lebih berani bertindak, nggak perlu terlalu hitung-hitungan deh.. Kebalikannya jika pakai otak kiri terlalu banyak, maka orang jadi penuh keraguan, dan takut-takut melulu untuk "take action" bisnis, karena dia ngitung terus untung ruginya, sehingga nggak jalan-jalan.

Oleh sebab itu, memang sebaiknya saya segera menyeimbangkan pemakaian kedua belahan otak saya ini. Otak kiri dan otak kanan saya sekarang harus saya pakai secara seimbang. Sehingga kalau mau membuka atau mengembangkan bisnis-bisnis saya, tetap berani dan juga harus dihitung dengan cermat.

Menghitung dengan cermat ini sesungguhnya merupakan salah satu bagian dari "rasa takut" itu. Nah, kalau saya nggak punya "rasa takut", maka jadinya yaa nggak ngitung dengan cermat. Pokoknya berani...

Kecenderungan berpikir dengan otak kanan ataupun kiri merupakan hasil dari suatu proses yang sangat panjang dan yang tak boleh kita lupakan adalah kecenderungan ini adalah suatu berkah ciptaan Allah, Sang Maha Pencipta.

Dikarenakan kedua kecenderungan berpikir ini, baik dengan otak kanan maupun dengan otak kiri merupakan ciptaan Allah, maka ada baiknya kita masing2 membuka diri untuk menyelami dan menghayati keperbedaan ini, dengan sikap yang positif.

Untuk memahami fungsi otak kita, saya coba uraikan sebagai berikut:

Otak kanan -- KREATIF — Bentuk, Intuisi, Lagu &musik, Warna warni, Simbol, Gambar, Imajinasi, Menghayal

Pendapat lain diungkapkan dalam teori belahan otak (Theory of Hemispheric) yang menyatakan bahwa kreativitas dipengaruhi oleh dominasi penggunaan belahan otak kanan. Teori ini berangkat dari hasil kajian tentang fungsi-fungsi bagian otak (hemisper), baik belahan otak bagian kiri maupun belahan otak bagian kanan, dalam memproses informasi-informasi yang diterima oleh otak tersebut (McCallum and Glynn, 1973).

Belahan otak kiri berfungsi untuk memproses informasi-informasi yang berkaitan dengan verbal dan menghendaki proses berpikir secara analisis, abstrak, logis, dan operasi (kegiatan atau prosedur) yang mengandung urutan, serta mengatur kegiatan tubuh di bagian kanan. Belahan otak kanan berfungsi untuk memproses informasi-informasi yang bersifat nonverbal dan menghendaki penggunan proses berpikir secara holistik, intuitif, dan imajinatif, serta mengontrol kegiatan tubuh bagian kiri. Hasil kerja otak bagian kanan di antaranya adalah kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru, misalnya musik dengan warna baru atau karya lukis dengan aliran baru.

Pada hakikatnya, kedua belahan otak ini saling bekerja sama dalam memproses informasi-informasi yang diterima oleh otak karena kedua belahan otak ini berhubungan melalui syaraf-syaraf yang terdapat dalam corpas callosum. Akan tetapi, yang membedakan fungsi otak sebelah kiri dan kanan adalah cara-cara yang digunakan dalam mengolah dan menyelesaikan tugas–tugas yang harus dilakukan oleh kedua fungsi otak tersebut.

Bertitik-tolak dari fungsi khusus belahan otak tersebut, maka seseorang yang kreatif, lebih dominan menggunakan belahan otak bagian kanan dibandingkan dengan belahan otak bagian kiri. Sebaliknya, individu yang berpikir secara logis dan rasional menggunakan fungsi otak bagian kiri lebih dominan dibandingkan dengan belahan otak bagian kanan.

Pembelajaran Kreatif Imajinatif mengembangkan potensi otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Hal ini tertuang pada model yang tersaji. Potensi otak kiri dikembangkan dengan pengoptimalan kecerdasan intelektual, ranah kognisi, dan ranah psikomotor. Potensi otak kanan dikembangkan dengan pengoptimalan kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan ranah afeksi. Kesemua aspek tersebut diseimbangkan dengan pembekalan nilai-nilai Al Islam, yaitu akidah, ibadah, dan muamalah.

Kurikulum yang diterapkan pada pengembangan kedua potensi tersebut disesuaikan dengan psikologi perkembangan anak hingga mencapai usia 15 tahun. Pada usia 0—3 tahun, anak dibina untuk mendapatkan pengenalan. Pada usia 3—6 tahun, potensi anak lebih dikembangkan dan mulai diajak menapaki area sosialisasi. Kemampuan penalaran dan keterampilan anak dioptimalkan pada usia 6—12 tahun. Menginjak dewasa, pada usia 12—15 tahun, anak dibina untuk melakukan pematangan dan diarahkan untuk dapat menjadi seorang pemimpin. Kreativitas sebagai ciri seorang manusia unggul tidak luput dari perhatian Pembelajaran Kreatif Imajinatif. Potensi anak untuk berakhlak mulia, cerdas, dan kreatif imajinatif makin dimantapkan dengan kreativitas yang ber-Imajinasi Ilahiah.

__________________________________________________


Selasa, 22 Juli 2008

Pengaruh eksternal dan internal terhadap Respon Syaraf

Sepertinya dibawah ini adalah pengaruh internal yang mempengaruhi respons syaraf terhadap rangsang.

Pada dasarnya, stress merupakan respon-respon tertentu tubuh terhadap adanya tuntutan-tuntutan dari luar. Dengan adanya berbagai tuntutan tersebut, tubuh manusia berusaha mengatasi dengan menciptakan keseimbangan antara tuntutan luar, kebutuhan dan nilai-nilai internal, kemampuan coping personal, dan kemampuan lingkungan untuk memberikan dukungan. Hasil dari interaksi tersebut akan menghasilkan persepsi terhadap stres. Ketika stress telah dipersepsikan secara positif dapat memotivasi manusia untuk lebih percaya diri dan lebih berprestasi

Pengaruh eksternal dan internal terhadap Respon Syaraf

Faktor Eksternal


Perilaku seks di antara kita juga dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luar. Contohnya:
Kemampuan orangtua mendidik kita akan memengaruhi pemahaman kita mengenai suatu hal, terutama masalah seks.
Agama mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Pemahaman terhadap apa yang diajarkan agama akan memengaruhi perilaku kita.
Remaja cenderung banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya sehingga tingkah laku dan nilai-nilai yang kita pegang banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita.
Teknologi informasi yang makin berkembang memudahkan kita mengakses informasi setiap saat. Tetapi, kemajuan teknologi informasi enggak selalu membawa pengaruh yang positif.

Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan Sungguh sudah terlihat jelas hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur'an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Qur`an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu badan. Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya. Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor otak atau kanker otak. Juga, hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Qur`an itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya. Dan perlu untuk disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas.

Cabang-Cabang Ilmu Psikologi

Psikologi dan cabang-cabang yang ditimbulkannya :

ILMU-ILMU LAIN PSIKOLOGI

Fisika PsikoFisika

Kimia Neurokemis Perilaku

Biologi Psikologi

Matematika Psikologi Kuantitatif

Kedokteran Psikologi Klinis/Psikoterapi

Sosiologi Psikologi Sosial

Antropologi Psikologi Lintas Budaya

Pendagogi Psikologi Pendidikan/
Psikologi Sekolah/
Psikologi Intruksional

A. Hubungan Psikologi dengan Tugas Pekerjaan
Hubungan Psikologi dengan pekerjaan sangat erat sekali untuk menghasilkan pekerjaan yang baik dan maksimal harus ditunjang atau diiringi oleh prilaku atau tingkah laku yang positif, yakni didukung dengan mental yang seimbang, yang tidak mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan norma-norma dan nilai-nilai hukum yang ada.
- Hubungan Psikologi dengan Seorang Guru
Untuk masa sekarang ini banyak sekali kejadian-kejadian yang sangat merusak nilai-nilai dan norma-norma hukum agama maupun hukum negara yang menimpa dunia pendidikan, baik pendidiknya maupun anak didiknya. Yang mana semua itu akibat dari sumber daya manusianya sendiri (SDM) yang tertekan mentalnya oleh krisis-krisis yang terjadi baik krisis agama, krisis ekonomi, krisis budaya dan krisis hukum. Untuk itu hanya ada satu jalan keluar yang terbaik yakni SDM (Sumber Daya Manusia)nya harus kembali kepada norma-norma agama agar melahirkan SDM atau seorang pendidik yang berjiwa atau bermental positif dan seimbang. Dan yang sangat penting juga adalah dukungan dan peran serta pemerintah harus segera memperbaiki krisis agama, krisis ekonomi dan krisis budaya dan krisis hukum.
Akan tetapi semua itu akan sulit terwujud apabila masing-masing individunya tidak mau merubahnya.

- Hubungan psikologi dengan seorang POLISI / TNI
Untuk Hubungan Psikologi dengan seorang Polisi atau TNI tidak akan jauh beda dengan gambaran yang sudah di jelaskan di atas, karena pada kenyataannya fenomena-fenomena yang terjadi di dalam tubuh Polisi atau TNI disebabkan oleh krisis-krisis aturan dan sistem-sistem yang dibuat oleh manusia yang memiliki prilaku dan mental yang rusak yang didorong oleh krisis agama (yakni jiwa yang lepas dari aturan ajaran-ajaran agama) ; krisis ekonomi (yakni karena terdorong banyak kekurangan dan kesulitan dalam mencukupi nafkahnya, sehingga mereka terpaksa melakukan prilaku-prilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai dan hukum-hukum yang ada); Krisis budaya (yakni mereka harus mengikuti tradisi-tradisi yang masih mengiblat kepada tradisi dan sistem-sistem peraturan pada zaman kolonial); krisis hukum ( yakni berlakunya hukum yang tidak tegas dan tidak pasti).

B. Metode Pengenalan Tingkah Laku Manusia
Istilah metode memiliki kesamaan pengertian dengan prosedur, tata cara, alat, dan tehnik. Dalam metode penelitian yang digunakan psikologi memiliki kesamaan dengan metode yang digunakan oleh sains. Metode digunakan sejauh mampu menggali tingkah laku sebagai objek kajian psikologi. Metode ilmiah mendapat tekanan sebagai metode penelitian psikologi agar proses menjaring data, Uji Hipotesis, dan teori bukan saja menghasilkan sebuah temuan yang bersifat deskriptif, namun demi pengembangan psikologi sendiri sebagai sebuah disiplin Ilmu.
Beberapa macam metode Psikologi, sebagai berikut :
1. Metode Observasi, yakni metode penelitian yang digunakan untuk mempelajari dan mengomentari gejala-gejala kejiwaan secara cermat teliti dan sistematis. Observasi terdapat empat macam tehnik antara lain :
a. Natural Observasi, yakni penelitian yang dilakukan secara alamiah. Yang dimaksud dengan alamiah adalah tindakan atau situasi yang terjadi spontan alias tidak dibuat-buat.
b. Intropeksi (restropeksi), secara harfiah Intro berarti “dalam”, retro berarti “kembali” dan Spektro berarti “melihat”. Tehnik Intropeksi (restropeksi) adalah tehnik untuk melihat gejala psikis diri sendiri
c. Ekstropeksi, yakni tehnik yang mempelajari gejala dengan jalan mempelajari peristiwa-peristiwa atau proses-proses psikis orang lain secara seksama dan sistematis dengan menggali apa yang sebenarnya yang ada di balik ekspresi atau tingkah laku seseorang seperti perubahan roman muka dan gerak-gerik postur tubuh. Contoh ketika seseorang ketakutan biasanya menunjukan muka pucat atau lari sekencang-kencangnya
2. Metode Dukomen, yakni metode yang digunakan Untuk menyelidiki gejala- gejala kejiwaan manusia dengan cara mengumpulkan bahan-bahan atau dokumen catatan kehidupan seseorang sebanyak-banyaknya, kemudian di bandingkan dan di analisis, lalu ditarik kesimpulan-kesimpulan umum. Tehnik yang sering di gunakan dalam metode ini antara lain : (a) penyebaran angket; (b) Riwayat Hidup (biografi); (c) tehnik projective Test, yakni mengumpulkan dokumen mengenai permainan-permainan, gambar-gambar, karangan-karangan untuk kemudian dilakukan tes sesuai dengan intruksi permainan atau gambar untuk menemukan gambaran umum keadaan jiwa seseorang.
3. Metode klinis, Dinamakan metode klinis pertama kali digunakan dirumah adalah : si pasien sakit sebagai bagian proses penyembuhan penyakit. Keuntungan dari metode ini adalah bahwa si pasien di periksa berhadapan dengan penyidik atau Dokter, sehingga ia bisa memberikan respon secara langsung dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dengan catatan agar suasana tanggung jawab dibuat serileks mungkin untuk menjaga agar jalan pikiran yang diselidiki tidak terganggu. Metode klinis dapat dilakukan di rumah sakit, pusat gangguan jiwa, rumah pemasyarakatan, pusat rehabilitasi Narkoba, Klinik atau badan Biro lembaga konsultasi, bimbingan penyuluhan psikologi.
4. Metode Eksperimen, metode ini biasanya dilakukan dalam laboratorium melalui Eksperimen (Percobaan). Eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam situasi tertentu untuk menentukan gejala-gejala jiwa tertentu secara umum seperti pikiran, kemauan, ingatan, potensi, dan sebagainya. Melalui metode ini dapat pula diketahui perbedaan kapasitas individual, kondisi mental, bakat dan watak seseorang.

C. Gejala-gejala Kejiwaan Pada Manusia Normal
Jiwa manusia merupakan satu totalitas yang tidak bisa dibagi-bagi dan dipisah-pisahkan, di ibaratkan seperti rangkaian-rangkaian yang saling berkaitan satu sama lain dan tentu juga jiwa tidak bisa berdiri sendiri.
Jiwa yang ada pada manusia secara garis besar di bagi menjadi :
1. An naps Al Muthmainnah “(Jiwa yang tenang)” Yakni jiwa yang senantiasa patuh dan tunduk kepada perintah Allah SWT.
2. An naps Al Lawwamah “(Jiwa yang menyesali dirinya sendiri)” yakni Nafsu yang senatiasa gelisah dan tidak pernah puas terhadap apa yang dilakukannya.
3. An naps Al Ammaroh “(Jiwa yang selalu menyuruh kejahatan)” yakni, nafsu yang sentias patuh dan tunduk pada ajakan syahwat dan setan.
Macam-macam kegiatan Jiwa memiliki ciri-ciri khusus yang mencangkup konasi, kognisi, dan emosi. Yang disebut dengan gejala campuran kegiatannya meliputi perhatian, keletihan, dan sugesti.
A. Perhatian, yaitu kegiatan jiwa yang terpusat pada objek tertentu baik didalam maupun diliuar dirinya. Perhatian sangat erat hubungannya dengan kesadaran. Pehatian dari satu objek biasanya selalu bermula dari adanya kesadaran terhadap objek yang menjadi sasaran kita.
Proses-prose yang dapat menumbuhkan perhatian yaitu :
1. Proses Inhibisi, yaitu menghilangkan isi kesadaran yang tidak ada hubungannya dengan objek yang akan menjadi sasaran perhatian kita.
2. Proses Apersepsi, yakni berusaha untuk mendatangkan dan mengerahkan isi kesadaran kita hanya pada satu objek saja yang telah menjadi sasaran kita agar bisa membuat perhatian kita menjadi terfokus.
3. Proses adaptasi, yakni kita harus bisa menyesuaikan isi keadaan dengan kondisi objek sasaran kita tersebut. Sehingga tidak akan terjadi simpang siur atau pertentangan yang bisa menghambat atau mengganggu perhaitan kita.
B. Keletihan (kelelahan). Di dalam kehidupan kita sehari-hari manusia pasti memiliki alat penggerak di dalam dirinya untuk bisa melakukan kegiatan–kegiatan atau aktivitas-aktivitas. Alat penggerak tersebut akan mengalami penurunan sehingga kegiatanpun semakin berkurang dan menurun.
Gejala menurun dan berkurangnya daya penggerak disebut : keletihan atau kelelahan. Kelelahan menyebabkan segala fungsi jasmaniah dan rohaniah menjadi tidak efesien. Kelelahan mempunyai fungsi khusus yaitu sebagai pengatur kondisi tubuh kita
C. Sugesti adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan dan segenap perbuatan, perasaan pikiran atau kemauan kita sangat dibatasi, orang-orang yang sangat mudah terkena sugesti disebut sugestibel dan orang yang memiliki daya pengaruh disebut sugestif
Sugesti memiliki peran yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan kita karena pada dasarnya jiwa manusia selalu berubah-ubah kadang naik-kadang turun. Sehingga memerlukan dorongan sugesti yang terus menerus. Apalagi seorang pemimpin atau pendidik harus bisa memberikan dorongan sugesti kepada anak buah atau murid-muridnya dengan cara yang positif dan tepat tentunya dengan demikian dia akan disegani, dipercaya, ditaati oleh orang-orang disekitarnya kemungkinan besar dia akan berhasil dalam aktivitasnya.